Senin, 31 Juli 2017

Catatan Kegiatan Mingguan Program Tahsin & Tahfidz An-Nuur Ahad, 30 Juli 2017

Dua (Dua) Pengajar Tetap Ustad Ahmad dan Ustad Didik berhalangan hadir karena sedang di luar kota. Untuk mengisi kegiatan hari ini, Ustad Muhammad mengajar 2 sesi, yaitu Sesi 1 Pukul 13:00 untuk anak-anak dan Sesi 2 Bada Ashar untuk Remaja dan Dewasa, khususnya Ikhwan.


Kegiatan hari ini dihadiri 16 anak dan 5 remaja serta dewasa. Ustad Muhammad menggunakan Metode Klasik dengan bantuan gerakan tangan. Berdasarkan masukan dari beliau, mas Imam sedang dipersiapkan untuk menjadi Asisten Pengajar.











Bada Ashar ada permintaan untuk membuka kelas Akhwat Dewasa, informasi ini kami coba tampung dan akan mempertimbangkannya apabila biaya dan fasilitas memadai. Untuk sementara Ustad Muhammad mengizinkan digabung selama jumlah peserta belajar belum mencapai 10. Kelas Tahsin Remaja dan Dewasa dilangsungkan di Lantai 2 Masjid An-Nuur atas arahan dari Mas Syuhada dengan alasan lebih sejuk.











Sementara Anak-anak yang masih ingin terus belajar bada Ashar, diisi dengan pembekalan ketrampilan kreasi kertas koran serta percakapan bahasa arab dasar dipandu oleh Mba Mulyani dan Kak Mirna.






Pukul 16:30 kegiatan Tahsin & Tahfidz  kami akhiri.




Kondisi Dana :

Dana Per 23 Juli 2017                   Rp.       625.000,-
Penerimaan dari Pak Djonieri     Rp.    1.000.000,- 
    
       Total Penerimaan                       Rp. 1.625.000,-

Pengeluaran :
Konsumsi                             Rp. 100.000,-
Transportasi Pengajar          Rp.  350.000,- 

        Total Pengeluaran         : Rp. 450.000,-


Dana Sisa Per 30 Juli 2017 : Rp. 1.175.000,-   (Insya allah masih bisa membiayai 2 kali kegiatan ke depan).

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan terkait penyelenggaraan Program Tahsin & Tahfidz  An-Nuur Ahad, 30 Juli 2017.

Terimakasih kami sampaikan kepada segenap pihak dan para donatur yang telah mendukung terselenggaranya program mencintai dan memuliakan Al-quran ini. Semoga menjadi pemberat timbangan amal kita di akhirat kelak. Aamiin...

















Rabu, 26 Juli 2017

Catatan Kegiatan Mingguan Program Tahsin & Tahfizh An Nuur Ahad, 23 Juli 2017

Peserta belajar dihadiri oleh 9 Anak (akhwat) dan 4 remaja & dewasa (ikhwan). Menjelang Zuhur peserta akhwat (usia dibawah 12 tahun) sudah memasuki area Mesjid An-Nuur, umumnya mereka yang sudah mendapatkan pembinaan sebulan lebih dari Grup Kreasi Kertas Koran dimana sudah memiliki Grup WA untuk berkoordinasi. Sementara peserta ikhwan (usia 8-14 tahun) tidak hadir sama sekali. Dari 9 akhwat, ada 2 anak baru yang mendaftar untuk mengikuti program cinta Al-quran di hari ahad Mesjid An-Nuur.

Pukul 13:00 kelas Akhwat anak dimulai diisi oleh Kak Mirna di ruangan bawah. Sembari menunggu kedatangan Ustad Didik (Teman Pak Aji) saya dan Ustad Ahmad (Teman Mas Sanusi) membuka percakapan bagaimana mengelola peserta anak-anak yang sudah terdata. Sekitar pukul 13:30 Ustad Didik tiba, diskusipun kami lanjutkan dengan mencapai sebuah kesepakatan : Ustad Ahmad akan membina Tahsin, Ustad Didik menangani Tahfiz.


Catatan Kegiatan Mingguan Program Tahsin & Tahfizh An-Nuur Ahad, 23 Juli 2017


Mendekati Pukul 14:00. Ustad Didik saya perkenalkan kepada peserta Akhwat sementara Ustad Ahmad mengajar 1 peserta dewasa di ruang atas, Mas Gunawan (usia 38 tahun - Jamaah An-Nuur yang sy perhatikan sering mengaji bada shalat Fardhu). Hari ini saya mengamati cara mengajar Ustad Didik dimana beliau menyelipkan motivasi belajar untuk menguasai dan menghafal Alquran dengan memberikan contoh beberapa anak binaannya yang berhasil memenangi beberapa kompetisi Al-quran.











Bada Ashar,  layanan Tahsin & Tahfizh untuk Remaja dan Dewasa Laki-Laki saya coba buka dengan pengajar Ustad Muhammad dari Lembaga Muntada Ahlil Qur'an yang diikuti oleh Tim Muazin An-Nuur (Mas Imam & Mas Syuhada), Pak Ali dan Mas Fajar (Jamaah An-Nuur warga Pertim 2, Mahasiswa IPB) di Ruang Atas lalu berpindah ke Lantai 2 Mesjid An-Nuur saat hujan turun semakin deras.








3 pengajar (2 pengajar tetap dan 1 pengajar tambahan tidak tetap / bantuan mingguan) cukup dapat mengcover agar program kegiatan mengaji mingguan ini dapat berjalan dengan baik dan untuk antisipasi / berjaga-jaga apabila pengajar tetap berhalangan hadir. Kafalah / Honor lembaga Muntada untuk pengajaran 1.5 Jam sebesar Rp. 125.000,- Jadi apabila dibutuhkan tenaga pengajar untuk kegiatan 3 jam, paling tidak standar dana pengajar yang perlu dipersiapkan untuk 1 pengajar sebesar Rp. 250.000 - Rp. 300.000,- sebagai acuan saat ini. Sehingga untuk 3 pengajar dalam sekali kegiatan mingguan paling tidak dianggarkan Rp. 900.000,-  yang relatif layak diluar biaya konsumsi.

Sekilas Profil Ustad Muhammad.
TTL : Aceh, 29-November -1988
Alamat: Jl. Masjid Al Qunniyah Rt 1/8 No. 53 Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur

Pendidikan
- Madrasah Tsanawiyah Ponpes Ulumul Quran Langkat - Sumatera Utara
- Madrasah Aliyah Ponpes Ulumul Quran Langkat - Sumatera Utara
- S1 Institut PTIQ Jakarta
- S2 UIN Syarif Hidayatullah (Sedang Menyelesaikan)

SPESIALISASI
- Mengajar AlQuran: Tahsin & Tahfidz Al Quran serta Ulumul Quran.

METODE PENGAJARAN

- Menggunakan Metode klasikal
- Metode Tadarrus
- Mengoreksi kesalahan bacaan pada saat peserta membaca

Ada juga rencana untuk membuat kompetisi Tahsin & Tahfizh rutin di pertemuan ke 4 / 6 / 8 guna mengetahui hasil pembelajaran yang sudah dicapai. Hadiah untuk kompetisi pertama sudah kami siapkan yaitu 4 juz amma untuk 4 pemenang (2 ikhwan & 2 akhwat), hanya saja waktunya yang masih perlu dikonsultasikan kepada pengajar kapan sebaiknya diselenggarakan. Untuk kompetisi rutin ini nantinya anggaran yang perlu dipersiapkan sebesar Rp. 200.00 - Rp. 300.000,- untuk memotivasi peserta agar lebih baik dalam membaca serta lebih banyak memiliki hafalan Alquran.

Bada Ashar Kelas Akhwat Anak masih berlanjut diisi oleh Ustad Ahmad. Sekitar pukul 16:30 Ustad Ahmad ujicoba metode belajar baru dimana menggabungkan Peserta yang belajar Kreasi Kertas Koran dengan Kegiatan Mengaji. Hal ini mungkin terinspirasi kala mengamati situasi dan kondisi suasana pembelajaran dengan memajukan unsur kreatif guna menciptakan metode belajar yang lebih menyenangkan dan membunuh kejenuhan agar hasil pembelajaran lebih optimal.




Pukul 17:00 kegiatan Belajar Tahsin-Tahfizh Dewasa & Anak kami akhiri.

Kondisi Dana :

Dana Per 16 Juli 2017          Rp. 1.050.000,-
Penerimaan dari Pak Aji     Rp.    250.000,- 
   Total Penerimaan              Rp. 1.300.000,-

Pengeluaran :
Konsumsi                             Rp. 100.000,-
Transportasi Pengajar          Rp. 575.000,-

    Total Pengeluaran          : Rp. 675.000,-


Dana Sisa Per 23 Juli 2017 : Rp. 625.000,-   (Insya allah masih bisa membiayai kegiatan minggu depan).

Demikian informasi yang dapat saya sampaikan terkait kegiatan mengaji ahad kemarin. Insya Allah 1-2 pertemuan ke depan kami masih terus berupaya menyempurnakan program agar dapat mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya.

Wassalam,
Respati

Selasa, 25 Juli 2017

Catatan Kegatan Mingguan Iqro, Tahsin & Tahfidz Mesjid An-Nuur Ahad, 16 Juli 2017

Peserta Belajar dihadiri oleh 21 Anak yang mendapatkan informasi kegiatan "Mengaji dan Mencintai Alquran (Iqro, Tahsin & Tahfidz)" dari Pak Budi dan Mba Mulyani (Pengajar Kreasi Kertas Koran) dengan range usia Anak mulai dari 6 tahun hingga 14 tahun. (Tambahan 5 Anak binaan sy dari Kranggan). Apabila dibagikan ke dalam Grup, ada sekitar 3 atau 4 Grup mereka berasal (Ada grup yg belajar mengaji dari Pak Suhemi dan Mas Syuhada, Grup Belajar Kreasi Kertas Koran dan Grup anak yang biasa bermain di MEsjid Annuur dimana mereka tertarik bergabung bada Ashar setelah melihat dan mengamati kegiatan yang berlangsung).

Secara umum adab peserta belajar perlu diperbaiki, karena saya mengamati masih cukup banyak peserta belajar yang mengobrol dan bercanda sehingga mengurangi nuansa kekhusyuan belajar. Hal ini mungkin bisa diatasi dengan menambah tenaga-tenaga pengawas ketika kegiatan berlangsung, sehingga pengajar bisa fokus kepada peserta yang sedang ditangani.

Pada sesi pembukaan sekitar pukul 13:00, peserta dikumpulkan pada 1 ruangan (ruang belajar diatas) dimana pada sesi pembukaan ini diisi oleh saya, Mba Mulyani dan Pak Budi. Kemudian peserta dibagi ke dalam 2 ruangan, Laki-laki yang berjumlah 9 orang (ditambah 1 anak kecil) menempati ruangan atas, sementara peserta perempuan yang mayoritas sy tempatkan diruangan bawah menimbang situasi dan kondisi ruangan yang ada. (ruang dibawah sedikit lebih sejuk dibanding ruangan atas sehingga lebih kondusif dalam menampung peserta perempuan yang relatif lebih banyak).


program tahsin tahfidz an nuur masjid an-nuur

Pengajar Laki-Laki (Ustad Ahmad) baru tiba pukul 13:30, sementara menunggu beliau, Kelas Ikhwan diisi dengan bantuan Mas Syuhada dan Pak Budi. Saya sibuk turun-naik untuk mengamati dan mempelajari sikon pembelajaran di ruangan atas dan bawah. Untuk kelas Laki-Laki Saya minta tolong bantuan Mas Syuhada mengetes kemampuan membaca (iqro) peserta ihkwan sembari menunggu tenaga pengajar tiba.
 
 program tahsin tahfidz an nuur masjid an-nuur



Peserta perempuan diisi oleh Asisten Pengajar, Kak Mirna (Anak UNJ semester 7 atas bantuan Mba Mulyani). Sy belum ada kesempatan memantau metode belajarnya karena lebih banyak menemani serta mengamati cara mengajar Ustad Ahmad yang alhamdulillah diperkenalkan atas bantuan Mas Sanusi. Pukul 14:30 peserta akhwat dibagi ke dalam 2 kegiatan, Mengaji dan Kreasi Kertas Koran.


program tahsin tahfidz an nuur masjid an-nuur



program tahsin tahfidz an nuur masjid an-nuur


Kegiatan berhenti untuk istirahat menjelang Ashar (Pukul 15:15) dan baru dimulai lagi Pukul 15:45. Peserta ikhwan tidak dilanjutkan karena Ustad Ahmad sy minta untuk perkenalan dan mengisi peserta akhwat. Pukul 16:30 kegiatan perdana ini kami akhiri.
















Beberapa hal yang menjadi catatan:
1. Adab belajar peserta perlu menjadi prioritas, sehingga nuansa belajar menjadi lebih khusyu dan tertib.
2. Peserta yang terlalu kecil (Pada kesempatan kemarin yg sy amati di ruangan atas, cukup mengganggu proses belajar karena belum ada yg bisa memegang - keterbatasan tenaga pengajar dibanding jumlah peserta belajar)
3. Peserta kecil yang berbakat bernama Bintan usia 6 tahun, namun sudah memiliki bacaan dan hafalan
yang baik. Peserta berpotensi dan berbakat seperti ini mungkin perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan khusus nantinya.
4. Jumlah tenaga pengajar dibanding jumlah peserta belajar yang ideal. Pada pertemuan kemarin 2 pengajar, menurut sy masih belum optimal. Banyak peserta yang kurang terpegang sehingga pembelajaran menjadi tidak optimal. Insya Allah, sy akan menambah tenaga pengajar untuk minggu depan disesuaikan dengan dana yang ada.

Kondisi Dana :
Penerimaan dari Pak Harris                 Rp.   200.000,-
                             Pak Ichtiadi               Rp.   450.000,-
                             Dana amil ZIS sy      Rp.    800.000,-
                             Total Penerimaan : Rp. 1.450.000,-

Pengeluaran kegiatan Ahad, 16 Juli 2017
Komsumsi                                             Rp. 200.000,-
Transportasi UStad Ahmad                   Rp. 100.000,-
Transportasi Kak Mirna                        Rp.  100.000,-
                            Total Pengeluaran : Rp. 400.000,-

Dana Sisa Per 16 Juli 2017 : Rp. 1.050.000,-   (Insya allah masih cukup untuk 2-3 kali kegiatan).

Demikian kira-kira informasi yang dapat saya sampaikan mengenai kegiatan ahad, 16 Juli 2017 kemarin.

Semoga apa yang sudah kita berikan dapat memberikan manfaat baik bagi diri kita pribadi maupun orang lain serta menjadi tabungan akhirat yang sekiranya dicatat sebagai amal shalih. Aamiin.

 Berkata Abdul Malik bin Umair:

"Satu-satunya manusia yang tidak tua adalah orang yang selalu membaca Al-qur'an".

"Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Al-qur'an".


Berkata Al-imam Qurtubi :

"Barang siapa yang membaca Al-qur'an,  maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".

Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah.

"Perbanyaklah membaca Al-qur'an jangan pernah kau tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca".

Berkata Abu Zanad :

"Di tengah malam,  aku keluar menuju masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan pada nya ada yang membaca Al-qur'an".

Berkata Shaikhul Islam ibnu Taimiyyah:

 "Tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat kitabullah ta'ala".

"Bergantunglah pada Alqur'an niscaya kau akan mendapatkan keberkahan".


Berkata sebagian ahli tafsir :

"Manakala kita menyibukkan diri dengan Al-qur'an maka kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".

"Mari memohon kepada Allah agar memberikan taufiqnya kepada kita dan semua yang membaca tulisan ini untuk selalu membaca Al-qur'an dan mengamalkan kandungannya".

Bila anda Cinta pada Alqur'an maka sebarkanlah. Demi Allah, sekian banyak orang yang membaca Alqur'an maka pahala akan mengalir pada anda.

Semoga bermanfaat.




Wassalam,
Respati